Ketika menjalankan bisnis khususnya ritel, stok barang adalah poin penting yang harus dikelola dengan baik. Namun, ada satu istilah yang sering disebut bagi para pebisnis, yaitu dead stock. Terkenal sebagai istilah mematikan dalam setiap usaha, berikut penjelasan mengenai dead stock yang wajib diketahui para seller agar dapat terhindar dari kerugian.

Pengertian Dead Stock

Source: Freepik

Dead stock merupakan istilah yang menjelaskan bahwa stok barang yang tidak terjual dalam jangka waktu lama dan akhirnya menjadi usang, rusak, atau tidak lagi memiliki nilai jual. Barang yang masuk kategori dead stock biasanya sudah tidak diminati pelanggan atau tidak relevan dengan tren pasar yang sedang berlangsung.

Contohnya, apabila Anda sebagai seller menjual pakaian dan masih menyimpan stok koleksi musim lalu, besar kemungkinan barang tersebut menjadi dead stock karena pelanggan lebih tertarik dengan koleksi terbaru.

BACA JUGA: Stock Opname: Pengertian, Tujuan dan Manfaat dalam Bisnis

Penyebab Dead Stock dalam Bisnis

Source: Freepik

1. Salah Memilih Produk

Jika produk yang Anda jual tidak sesuai dengan kebutuhan atau minat pasar, maka stok barang akan sulit terjual dan berisiko menjadi dead stock. Maka, sebaiknya selalu melakukan riset pasar untuk menentukan produk mana yang dapat bersaing di pasaran.

2. Tren yang Cepat Berubah

Ada beberapa tren yang sangat cepat mengalami perubahan. Produk-produk tertentu seperti fashion dan teknologi memiliki tren yang cepat berubah. Apabila bisnis yang Anda jalani tidak bisa mengikuti tren, maka stok lama yang Anda miliki tentu akan menumpuk dan menjadi sulit terjual.

3. Pembelian Stok yang Berlebihan

Jangan terlalu banyak membeli barang tanpa memperhatikan permintaan pasar, hal ini dapat menyebabkan stok menumpuk dan akhirnya berubah menjadi dead stock. Maka dari itu, Anda perlu melakukan analisa mengenai penjualan setiap bulannya sebelum melakukan stok barang. Fitur Laporan Penjualan di BigSeller dapat membantu Anda menganalisis produk apa saja yang laris dan perlu dilakukan restok.

4. Kualitas Produk yang Tidak Memenuhi Harapan

Jika produk memiliki kualitas yang kurang baik, pelanggan cenderung memilih untuk tidak membeli ulang, akibatnya stok yang tersisa akan sulit terjual.

BACA JUGA: Supply Chain Management: Pengertian, Tujuan dan Manfaat

Cara Menghindari Dead Stock

Source: Freepik

1. Analisis Tren dan Permintaan Pasar

Sebelum membeli stok, lakukan riset pasar untuk mengetahui tren dan kebutuhan pelanggan agar barang yang dijual tetap relevan.

2. Sistem Manajemen Stok

Gunakan sistem manajemen stok untuk memantau jumlah barang masuk dan keluar. Pastikan tidak membeli stok secara berlebihan. Untuk mempermudah memantau jumlah barang masuk dan keluar, Anda dapat menggunakan fitur Pergudangan dari BigSeller. Anda dapat mencatat semua barang yang keluar dan masuk secara manual dan otomatis.

3. Buat Strategi Pemasaran yang Menarik

Gunakan berbagai strategi pemasaran seperti diskon, promo bundling, atau flash sale untuk meningkatkan penjualan sebelum semua produk yang Anda miliki berubah menjadi dead stock.

4. Jual Stok Lama dengan Harga Diskon

Jika stok mulai menumpuk, segera lakukan clearance sale untuk menghindari kerugian lebih besar. Cara ini bukan hanya dapat membantu menghabiskan stok lama, namun Anda juga dapat mendatangkan serta meningkatkan traffic pada toko online.

Itu dia penjelasan mengenai dead stok serta cara menghindarinya agar bisnis terhindar dari kerugian. Dalam dunia bisnis, semua hal harus dipersiapkan dan dijalankan dengan hati-hati agar tidak berakibat fatal.

Untuk mempermudah mengelola toko online, Anda dapat menggunakan aplikasi BigSeller. Mulai dari mengelola pesanan, pengiriman hingga laporan penjualan, semua dapat dipantau hanya dengan menggunakan satu aplikasi BigSeller. Pakai aplikasi BigSeller sekarang dan raih kesempatan mendapatkan VIP selama 7 hari dengan registrasi sekarang di sini