Blog > Strategi Penjualan > Overselling: Pengertian, Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Overselling: Pengertian, Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Adinda 09 Apr 2025 01:41


Dalam dunia bisnis, terutama dalam industri ritel, perhotelan, dan penerbangan, istilah overselling sering kali menjadi perhatian utama. Overselling bisa menjadi strategi yang menguntungkan jika dikelola dengan baik, tetapi juga dapat merugikan bisnis jika tidak dikendalikan. Lantas, apa itu overselling, apa saja penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Overselling

pengertian dan penyebab overselling
Source: Freepik

Overselling merupakan sebutan untuk penjual yang menjual lebih banyak produk atau layanan dibandingkan stok yang tersedia. Hal ini biasanya dilakukan dengan asumsi bahwa sebagian pelanggan akan membatalkan pesanan mereka, sehingga stok tetap mencukupi. Strategi ini umum digunakan dalam berbagai macam industri termasuk e-commerce untuk memaksimalkan keuntungan dan mengurangi potensi kerugian akibat pembatalan. Namun, apabila tidak dikelola dengan baik, overselling dapat menyebabkan kerugian pada bisnis

Penyebab Overselling

pengertian overselling
Source: Freepik

Ada beberapa faktor yang menyebabkan overselling, diantara yaitu:

  1. Kesalahan dalam Manajemen Stok

Kesalahan dalam pencatatan inventaris dapat menyebabkan bisnis menjual produk lebih dari stok yang tersedia. Ini sering terjadi ketika bisnis tidak memiliki sistem pengelolaan stok yang terintegrasi.

  1. Perhitungan Berlebihan terhadap Pembatalan

Dalam industri penerbangan dan perhotelan, overselling sering terjadi karena bisnis memperkirakan adanya pelanggan yang akan membatalkan pesanan. Namun, jika perkiraan ini meleset, maka kelebihan pemesanan bisa menjadi masalah besar.

BACA JUGA: Dropship vs. Reseller: Mana yang Lebih Menguntungkan?

  1. Kesalahan Sistem di E-commerce

Di sektor e-commerce, overselling dapat terjadi akibat sistem yang tidak diperbarui secara real-time. Ketika banyak pelanggan membeli produk dalam waktu yang sama, sistem bisa gagal mengupdate stok dengan cepat, sehingga pesanan melebihi jumlah barang yang tersedia. Untuk menghindari gagal update stok, Anda dapat menggunakan fitur Pergudangan dari BigSeller yang dapat berjalan secara otomatis!

  1. Strategi Penjualan yang Agresif

Beberapa bisnis dengan sengaja melakukan overselling untuk meningkatkan penjualan dan mengatasi potensi pembatalan pesanan. Namun, tanpa strategi mitigasi yang baik, pendekatan ini bisa berisiko tinggi.

  1. Kurangnya Koordinasi antara Tim Penjualan dan Gudang

Jika tim penjualan tidak memiliki akses real-time ke data stok gudang, mereka mungkin akan menjual lebih banyak produk daripada yang sebenarnya tersedia.

Cara Mengatasi Overselling

overselling

Source: Freepik

Untuk menghindari dampak negatif overselling, setiap bisnis perlu menerapkan beberapa strategi efektif dalam pengelolaan stok dan pelayanan pelanggan, diantaranya yaitu:

  1. Menggunakan Sistem Manajemen Stok yang Canggih

Menggunakan software manajemen stok yang terintegrasi seperti BigSeller dapat membantu Anda dalam memantau ketersediaan produk secara real-time. Sistem pada BigSeller akan memperbarui jumlah stok secara otomatis setiap kali ada transaksi, sehingga dapat mengurangi risiko overselling.

  1. Menerapkan Pembatasan Pemesanan

Untuk menghindari penjualan berlebihan, bisnis dapat menetapkan batasan jumlah produk yang dapat dibeli oleh setiap pelanggan dalam satu transaksi. Ini membantu mengontrol stok agar tidak cepat habis.

BACA JUGA: Mengenal Istilah Dead Stock Agar Bisnis Terhindari dari Kerugian

  1. Menggunakan Fitur Pre-Order

Jika produk tertentu mengalami permintaan tinggi, Anda sebagai pemilik bisnis dapat menawarkan sistem pre-order sehingga pelanggan bisa tetap membeli tanpa harus mengalami kekecewaan akibat kehabisan stok.

  1. Meningkatkan Koordinasi antara Tim Penjualan dan Gudang

Komunikasi yang baik antara tim penjualan dan tim gudang sangat penting. Pastikan tim penjualan selalu mendapatkan update stok terbaru untuk menghindari penjualan yang berlebihan.

  1. Menyediakan Alternatif bagi Pelanggan

Jika overselling terjadi, Anda dapat menawarkan solusi seperti pengembalian dana, diskon khusus, atau penggantian produk sejenis agar pelanggan tetap puas dan tidak kecewa.

  1. Memantau dan Menganalisis Data Penjualan

Dengan rutin menganalisis tren penjualan dan tingkat pembatalan, Anda dapat membuat estimasi yang lebih akurat dalam menentukan jumlah produk yang dapat dijual tanpa risiko overselling. Untuk menganalisis tren tersebut, Anda dapat menggunakan fitur Laporan di BigSeller. Fitur ini dapat membantu Anda melihat seluruh jenis laporan dari toko online Anda.

Apabila dilakukan secara terus menerus, maka overselling dapat mengakibatkan kerugian karena perginya para pelanggan. Maka, Anda sebagai pemilik bisnis harus menghindari dengan melakukan beberapa cara diatas. Untuk memudahkan penjualan, Anda dapat menggunakan omnichannel BigSeller. Mulai dari mengelola pesanan, pengiriman hingga laporan penjualan, semua dapat dipantau hanya dengan menggunakan satu aplikasi BigSeller. Pakai BigSeller sekarang dan raih kesempatan mendapatkan VIP selama 7 hari dengan registrasi sekarang di sini!

Ingin Belajar Jualan Online?
Daftar BigSeller Sekarang, GRATIS! 👇